Book Vherolly
Berbagi cerita mu disini gratis
Cerita Pilihan :
Nikahin gadis 15 tahun (TRUE STORY) | Book Nurmelly
Nikahin gadis 15 tahun (TRUE STORY)
Rating : ★★★★★★  (vote)
Category : Curhat | 24/01/2013
Penulis : admin

September 2004 aku bertemu dengan seorang gadis tercantik di dunia … ya.. dialah sosok wanita yang selama ini aku cari-cari dalam hidupku, seseorang yang ketika kulihat matanya ada keyakinan yang dalam di hati ini bahwa kelak dia yang akan mendampingi hidupku sampai akhir hayatku.

Hanya butuh 3 kali pertemuan akhirnya aku mengungkapkan cinta kepadanya. .. masih segar dalam ingatanku yaitu tanggal 09-10-2004 jam 11.00 malam … waktu itu aku berumur 24 tahun dan dia baru berumur 14 tahun… ya benar 14 tahun… masih muda sekali.. jarak kami yang 10 tahun tidak menghalangi cinta kami yang begitu besar.

Sebulan pacaran berlalu. akhirnya kusampaikan niat seriusku untuk menikahinya… kedengarannya Gilaaa??….. mungkin iya… seorang bocah SMP kelas 3 aku ajak menikah… ditengah2 lingkungan pergaulan perkotaan (Jakarta) aku masih menemukan seorang gadis belia yang mau kuajak serius menikah bukan lantaran hamil duluan

Masa masa indah kami pacaran tidak berlangsung lama, hubungan kami diketahui oleh orang tuaku…. Mereka berdua tidak setuju dengan alasan kedua orang tua pacarku bukan dari kalangan baik2.. yah suatu alasan klasik untuk tidak merestui hubungan percintaan anaknya layaknya film india… memang orang tua ku boleh dibilang adalah orang terkemuka di daerah ku.. sedang kan orang tua pacarku hanya dari status sosial biasa saja dan hanya serorang anak yatim…

Hampir setahun masa pacaran kami lalui dengan sembunyi2 akhirnya kami menikah secara diam2 tanpa restu orang tuaku dan tanpa diketahui oleh satupun pihak dari pihak keluargaku. Yah masih jelas dalam ingatanku pada hari pernikahanku… aku pura2 masuk kerja seperti biasanya… dan istriku bolos sekolah dengan alasan sakit… tak dapat kupercaya aku menikahi seorang yang masih berstatus pelajar di sebuah SMK di Jakarta selatan.dan tidak ada satupun teman2nya yang mengetahuinya.

Pernikahan kami pun berlangsung sederhana… sangat sangat sederhana.. sampai2 aku dapat menghitung dengan jari jumlah yang hadir dalam ijab qobulku di KUA Senen hanya 8 orang saja… itupun hanya berlangsung 10 menit karena penghulunya terburu2 ingin sholat jumat

Sedih, gembira, haru, takut, cemas, entah lah perasaan yang ada dibenaku saat pernikahan itu… yang jelas aku yakin bahwa dialah yang akan menemani hidupku. Malam pertamaku kulalui dengan membantu mengerjakan PR akuntansi nya karena ia sedang berhalangan… ahhh malam pertama seorang pengantin baru terindah mungkin yang pernah ada… hahaha dalam hatiku

Hari berganti hari dan bulan berganti bulan, status pernikahan kami belum diketahui oleh orang2 disekitar rumah istriku aplagi orang2 di rumahku…… kami pun menjalani hubungan suami istri layaknya seorang yang masih pacaran secara sembunyi2, dia masih menjalani statusnya sebagai pelajar dan aku pun masih bekerja dan juga berwiraswasta untuk menafkahi istriku. Setiap pagi aku mengantarkan dia kesekolah sebelum berangkat kerja… mungkin dia satunya2 murid di sekolah itu yang diantar oleh suaminya.

Satu titik balik merubah perjalanan hidup kami… saat iku aku jatuh sakit (liver).. mungkin karena terlalu banyak pikiran dan kerja berat penyebabnya. Hingga akhirnya selama 1 bulan aku tidak kerja dan tidak dapat bertemu dia… waktu aku sakit aku berharap istriku lah yang mendampingiku.. Hanya sekali istriku menjenguku itupun menyamar diantara sahabat2ku yang datang menjenguku dengan membawa kabar kehamilannya. Aku bingung, harus senang atau sedih menerima berita itu. Kugenggam erat tangannya dan kutatap dalam2 matanya disaat orang tuaku tak melihat dan kuyakinkan dia bahwa kita bisa melewati semua ini.

Berangsur2 kesehatanku pulih… belum tegar kaki ini tuk melangkah dari penyakit liverku… bisnis counter ku hancur tak tersisa ditipu orang kepercayaanku disaat aku sedang sakit… aku pun dipecat dari pekerjaanku dikarenakan sakitku selama 1 bulan. Belum lagi terngiang2 dalam pikiranku akan kehamilan istriku… pada saat itu aku bingung harus kemana?... akhirnya aku putuskan untuk merantau ke kampung halamanku di Malang.. ya karena hanya disana aku bisa membawa istriku agar tidak terjadi fitnah bahwa aku menghamili anak gadis diluar nikah yang akan menyusahkan orang tuaku yang terpandang.

Akhirnya aku pun mendapat restu orang tua untuk merantau ke malang.. karena orang tuaku berpikir supaya aku jauh dengan pacarnya (istriku) dan tidak usah mengingat2 lagi.. dalam hatiku hanya tertawa bercampur sedih. Karena aku ke malang akan membawa istriku.

Pupus sudah cita2 ku untuk menguliahkan dia sampai S1… kandas di saat dia akan menginjakkan kaki ke kelas 2 SMK. Namun aku bersyukur mendapatkan istri solehah seperti dia. Bahkan di kota (Malang) yang masih asing bagi dia sempat ku tinggal selama 1 minggu untuk mencari nafkah. Perkerjaan demi pekerjaan saya lalui.. demi menyambung hidup. Namun kejadiaan naas tak dapat dielakkan kehamilan istriku yang pertama mengalami keguguran.

Tanpa disangka keberadaan ku dan istriku di Malang akhirnya tercium juga oleh bibiku yang masih tinggal satu kota. Akhirnya aku pun menceritakan semua kisahku pada bibiku. yang pada akhirnya sampai pula berita pernikahanku ke telinga orang tuaku… bagai disambar petir orang tuaku mendengar hal itu… namun aku hanya bisa pasrah terhadap apa yang menjadi pilihanku

Tidak sampai 4 bulan kami menetap di kota Malang ahirnya aku mendapat panggilan kerja di tempat yang dulu untuk ditempatkan di kota Sukabumi… akhirnya setelah sekian bulan tanpa pekerjaan yang jelas akhirnya kami pindah ke Sukabumi. Seperti biasa kami pindah hanya membawa 1 tas besar untuk memulai hidup baru kami di Sukabumi.

Mulai saat itulah kami pindah dari 1 kota ke kota lain demi tuntutan pekerjaanku, suka duka kami lalui.. dan istriku selalu mendampingiku. Hingga akhirnya kami kembali lagi ke Jakarta dengan tambahan 2 anak yang lucu lucu. Ya aku akhirnya kembali ke Jakarta dengan harapan dapat memperbaiki hubungan ku dengan orang tuaku. Namun hingga jalan ke 7 tahun pernikahanku ini di tahun 2012 orang tuaku tetap tidak mengakui anak dan istriku.. mereka hanya mengakui aku sebgai anak.. ya anak kesayangannya yang dulu selalu dibanggakannya

Maafkan ibu… maafkan anakmu yang masih belum bisa membahagiakanmu dan membuat mu bangga

Maafkan istriku… maafkan suamimu yang masih belum bisa membawa kamu menjadi mantu untuk ibuku.

Maafkan anakku… maafkan ayahmu yang sampai saat ini tidak bisa menjawab pertanyaanmu kenapa mbah putrimu tidak sayang kepadamu.

Rating : ★★★★★★  (vote)
Add to Bookmark
View : 27693 kali
Cerita Terkait :