Book Vherolly
Berbagi cerita mu disini gratis
Cerita Pilihan :
(Hari 6) KKN Kuliah Kerja Nyata Berhantu di Desa Terpencil | Book Nurmelly
(Hari 6) KKN Kuliah Kerja Nyata Berhantu di Desa Terpencil
Rating : ★★★★★★  (vote)
Category : Cerita Horor | 07/04/2016
Penulis : admin

Cerita ini bersumber dari :

kepada.dirinya

Link : http://www.kaskus.co.id/profile/8088120

---------------------------------------------------------

Hari / Malam – 6

Hari ke 6, lagi-lagi gw bangun kesiangan, HP yang biasa gw pakai buat alarm, sekarang sudah tewas karena baterainya habis, sayang sekali jam tangan gw ngak ada alarmnya, genset yang gw tunggu untuk cas HP malah belum datang. Setelah melihat jam ditangan, gw lihat Irfan duduk diatas kasurnya sambil bersender ke tembok

“Vin, loe nanti malam jangan tidur bareng gw dulu ya” Kata Irfan dengan mata sayup karena ngak tidur

“Ha ?, Napa ?” Tanya gw dengan kondisi masih ngantuk

“Ya pokoknya jangan tidur sama gw dulu” Kata Irfan

“Terus loe suruh gw tidur dimana?” Kata agak emosi

“Kamar Anton kan kosong tuh, loe pakek aja dulu” Kata Irfan masih dengan mata sayupnya

Gw pergi keluar kamar untuk cuci muka tanpa menggubris omongan Irfan. Setelah cuci muka, gw pergi lagi kekamar karena sedikit khawatir dengan Irfan

“Loe napa sih fan ?” Tanya gw berdiri didepan pintu

“Ngak papa, dah gw mau tidur dulu” Kata Irfan

Gw pergi ke arah Irfan yang berusaha tidur sambil menendang-nendang kakinya pelan, itung-itung gw balas dendam.

“Cerita ngak ?” Kata gw sambil menendang-nendang kakinya

“Halaaah, ntar gw cerita loe malah minta cabut dari sini lagi” Kata Irfan dengan nada tinggi

“Ohh, masalah hantu lagi ?” Tanya gw

“IYA, dah sana pergi jalan-jalan” Kata Irfan

“Udan cerita aja, lagian udah terlanjur juga kita disini” Kata gw

“Serius loe mau dengar cerita gw?. Ngak minta cabut dari sini kan loe?. Tanya Irfan

“Kagak, apaan ?” Tanya gw penasaran

Irfan bangun dari tidurnya, kita diam sebentar

“Itu setan yang ngikutin Eni, sekarang nemplok di gw” Kata Irfan

“Tadi malam gw mau tidur, dia muncul pas disamping gw, terus ilang lagi”

“Tiap gw mau tidur, dia muncul lagi, terus kaki gw ditarik, tadi subuh dia baru ngak muncul lagi” Lanjut Irfan

“Jam berapa emang munculnya?” Tanya gw

“Jam 2-an lah kira-kira” Jawab Irfan

“Hampir 3 jam jadi ?” Tanya gw

“Iya, terpaksa gw minum kopi sampe 4 gelas, karena percuma gw tidur” Kata Irfan

“Gila, loe berani juga ya” Kata gw

“Ya gitu dah, cuma kaget dan hampir nangis aja pas dia muncul” Kata Irfan

“Dah sana vin, loe kemana gitu kek, gw mau tidur neh” Lanjut Irfan

Gw berpikir sebentar dikamar, dan tiba-tiba gw inget orang yang kasih tahu kalau Eni diikuti. Gw bangunin Irfan dan maksa agar ikut gw. Dengan keadaan masih ngantuk Irfan mau untuk ikut gw pergi ke tempat orang “pintar” itu. Sampai didepan rumahnya, gw ketuk pintu dan disambut istrinya, istrinya bilang kalau suaminya lagi pergi ke ladang sebentar, dan akhirnya gw nunggu didepan rumahnya, gw lihat irfan sudah menguap terus, tapi terus gw ganggu biar ngak tidur.

Tak lama bapak tersebut datang, dia mendekati gw dan irfan, tanpa gw bicara bapak tersebut langsung paham

“Ayo sekarang ikut saya” Kata bapak tersebut ke Irfan

“Kemana pak ?” Tanya Irfan

“Rumah yang ada dihutan itu” Kata bapak tersebut sambil tersenyum

“Emang mau ngapain disana pak?” Tanya Irfan lagi

“Mulangin yang ada dibelakang kamu” Jawab bapak tersebut

“Oh iya dek, kamu tunggu aja didesa ya” Kata bapak tersebut ke gw

“Kalau ikut gitu ngak boleh pak ?” Tanya gw

“Nanti kalau gantian dia ikut adek gimana ?” Kata bapak tersebut

“Kalau gitu saya didesa aja deh pak” Kata gw setuju dengan omongan bapak tersebut

“Gw tunggu dirumah ya fan” Kata gw ke Irfan

“Yo” Kata Irfan

Akhirnya Irfan dan bapak tersebut pergi ke hutan untuk menuju “rumah kebakar”. ( bedakan “rumah kebakar” dan “rumah hantu”, “rumah kebakar” adalah rumah ditengah hutan, “rumah hantu” rumah yang ada didesa yang katanya pemiliknya bunuh diri )
Gw pun jalan pulang kerumah, ditengah jalan gw milih cuci mata, ternyata gadis local sini lumayan cantik-cantik, coba mereka bisa dandan dan berpakaian kayak cewek dikota, ngak akan kalah cantik mereka. Dan sampai lah gw dirumah, para wanita lagi sibuk untuk persiapan pemberantasan buta huruf.

“Lagi ngapain nih semua?” Tanya gw

“Lagi persiapan untuk ngajar lagi kak” Kata Selvi

“Itu sarapannya tak taruh situ ya kak” Kata Siska

“Ya udah hati-hati ya” Kata gw meninggalkan mereka ke kamar

Dikamar gw ngak ada kerjaan, tidur bolak balik badan tetap membosankan, mengingat banyaknya hantu disini, gw milih untuk buat proposal proker untuk dibawa ke kepala desa, dan akhirnya gw tetap milih proker penyuluhan. Setelah selesai, gw bawa tuh proposal ke tempat kepala desa, dan akhirnya kepala desa menyetujuinya dan menyuruh salah satu warga untuk mengumpulkan / mengkoordinasi warga-warga disitu untuk datang ke penyuluhan gw lusa siang, dan juga pak kepala desa siap untuk membuatkan makanan untuk konsumsi warga disitu, jadi hari ini gw ngomong ke Selvi untuk minta dana buat konsumsi warga saat penyuluhan. Sebenarnya kalau desa situ bukan kerajaan jin, pasti KKN akan lancar

Setelah selesai masalah urusan proker, gw balik ke rumah dan menuju kamar untuk tiduran lagi, dan ternyata Irfan sudah ada disana untuk tiduran. Melihat irfan tidur, gw ngak mau ganggu, jadi gw milih untuk membuat proker untuk irfan, dimana dia gw pilihin untuk membuat bak sampah, ntar tinggal gw koordinasi sama warga, apa ada yang bisa membuat bak sampah meskipun dari kayu, yang penting bisa masuk proker aja, ngak peduli tuh bak sampah mau dibuat apa. Setelah proposal jadi, gw milih ajuin ke kepala desa besok. Jam sudah menunjukan jam 1 siang, tak lama irfan bangun, dan duduk disamping gw.

“Gimana tadi ?” Tanya gw

“Ngak tahu gimana dah tuh bapak ilanginnya” Jawab Irfan

“Tapi katanya udah ngak ikutin loe kan?” Tanya gw

“Katanya sih kagak, tapi ngak tahu ntar malam” Kata Irfan

“Ya pokoknya kalau loe masih diikutin jangan bangunin gw” Kata gw

“Tenang aja, eh ayo kemana gitu vin, gw bosen” Kata Irfan

“Tidur lagi aja sono” Kata gw

“Ngak usah vin, mending muter-muter yuk, cari seneng-seneng” Ajak Irfan

Dan akhirnya kita berdua pun pergi keliling desa, dan sampailah kita disungai tempat biasa anak-anak mandi, saat itu irfan ngajak gw buat mandi dikali, pertama gw nolak, tapi melihat jernihnya air akhirnya gw tertarik, bahkan pasir yang didalam air pun terlihat jelas banget. Bermodal kolor kita berdua lompat ke air, meskipun cuacanya panas, tapi air disungai ini tetap dingin, dan arusnya juga ngak deras. Sedang asik-asiknya berenang anak-anak kecil yang dulu kita lihat datang lagi maen air kesitu, dan dengan tanpa malu mereka maen air dengan keadaan bugil, bukannya berenang malah lempar-lemparan air dipinggir sungai, beberapa kali cipratan air kena gw, tapi gw diemin aja, tapi lama-lama agak risih juga, dan akhirnya gw ajak irfan balik ke rumah

Sampai dirumah sudah sore, rumah masih ngak ada orang, gw kepikiran untuk merencanakan proker individu, dan akhirnya gw dan irfan berdiskusi disitu, melihat matahari agak tenggelam, dan suasana mencekam hampir datang, gw berkata ke Irfan

“Fan, menurut loe, mereka kita kasih tau ngak tentang kerajaan jin?” Tanya gw

“Mending ngak usah deh vin, nanti mereka ngak konsen ngerjain proker” Jawab Irfan

“Lagian kalau kita ngak macam-macam, kan ngak masalah” Lanjut Irfan

“Loe sendiri kemaren nekad masuk “rumah hantu”, sama aja nyari masalah” Kata gw

“Gw penasaran vin, rumah itu ngak ada sesajennya” Kata Irfan

“Gw pernah keliling rumah itu masalahnya” Lanjut Irfan

“Ya mungkin tempatnya tersembunyi lah vin, jangan mikir aneh-aneh” Kata gw

“Iya juga ya vin” Kata Irfan

Akhirnya kita melanjutkan berdiskusi tentang proker individu kita, ditengah diskusi irfan memotong pembicaraan

“Vin, gw mau cerita mumpung belum malam” Kata Irfan

“Cerita apaan ?” Tanya gw sambil menulis rencana proker

“Kemaren gw loncat dari ”rumah hantu” bukan Karena gempa” Kata Irfan menatap gw

“Terus?” Kata gw penasaran sambil mulai memperhatikan omongan Irfan

“Gw lihat penunggunya duduk diruang tamu vin, makanya gw kaget dan langsung lompat” Kata Irfan

“Nah kan !!, loe itu gitu fan, sering nyari masalah!!” Kata gw emosi sambil berdiri dan nunjuk irfan

“Sekarang mampus dah, ada cerita apalagi nih??!!, cerita loe bakal diikuti lagi ??!!” Lanjut gw

“Eh vin, kalau gw diikutin, pasti bapak tadi pagi pasti langsung tahu” Kata Irfan

“Buktinya yang ikutin gw cuma setan yang nemplok di Eni” Lanjut Irfan

Gw mulai agak tenang, karena bener yang dikatakan Irfan, bapak tadi pagi pasti tahu kalau Irfan bakal diikutin lagi, tak lama irfan membuka omongan lagi

“Sebenarnya seru ya vin disini” Kata Irfan dengan santainya

“Maksud loe ?” Tanya gw

“Ya ada pengalaman lah vin, loe tahu hidup kita selama ini flat banget” Kata Irfan

“Paling nongkrong, pantengin laptop, cari gebetan, nyari duit, nyari selingkuhan dll”

“Tapi jujur aja gw seneng dapat pengalaman kayak gini vin” Lanjut Irfan

“Ya tapi pengalaman kayak gini bukan buat diceritakan ke temen fan” Kata gw

“Loe tahu pas budi cerita lihat setan pocong berdiri dijok motor?, kita cuma ketawa ngakak” Kata gw

“Coba kita cerita ke mereka, kalau kita lagi dikerajaan jin, Pasti bakal pada ngakak”

“Dari kemaren gw kepikiran kerajaan jin, sampai pingin nonjok anton gw” Kata gw

“Diemin dulu vin, ntar kalau mereka gantian dihantui, baru kita hajar si anton” Kata Irfan

“Jadi mending sekarang kita diem aja dulu” Lanjut Irfan

“Ini loe lagi berharap kita dihantui lagi fan ?” Tanya gw sambil terus memandang Irfan

“Ngak lah vin, kan gw bilang “kalau”” Kata Irfan

“Ya udah, kita jangan bahas hantu-hantu lagi fan, konsen selesaiin proker dan cabut” Kata gw sambil senyum ke irfan

Selang beberapa menit obrolan, para wanita datang, siska kekamar untuk ganti baju dan langsung ke dapur untuk masak, dan sisanya ikut nongkrong bareng gw dan irfan

“Dek, kalau bisa ayo selesaiin semua proker dengan cepat” Kata gw

“Emang napa kak?, baru aja beberapa hari kita disini” Tanya Giska

“Udah kangen rumah ya kak, hayoo” Kata Selvi menggoda gw

Dalam hati gw bicara”baru beberapa hari aja gw hampir depresi, apalagi 3 bulan, mampus dah”

“Ya ngak papa dek, biar cepat lega tinggal maen-maen aja” Kata gw sambil gw paksain senyum

“Oke Oke kak, tenang aja, kita juga berpikiran sama kok” Kata Giska sambil senyum ke gw

“Oke mantap dek” Kata Irfan

Setelah beberapa obrolan, mereka pamit ke kamar masing. Karena sudah hampir magrib, irfan ngajak gw mandi. Setelah selesai, gw makan makanan yang udah disiapin Siska, habis makan gw nongkrong diteras rumah sambil menanti cuaca mencekam datang, Siska mengantar gorengan dan teh buat kita berdua, cocok banget dah, apalagi ada rokok

“Dek, kamu jadi istri kakak aja sini” Goda irfan ke siska

“Enak aja, gw yang mau bilang gitu duluan” Kata gw

“Eh Eh, udah cepet dinikmati tuh makanan sama minumannya” Kata Siska

“Lamar aja kerumah kalau pingin jadiin saya istri” Kata Siska gantian menggoda gw dan irfan

“Serius nih dek?” Kata gw dan irfan bersamaan dengan serius

“Tak tunggu” Kata Siska pergi meninggalkan kita sambil tertawa

Setelah melihat Siska pergi, kita berdua malah ngegosip tentang Siska

“Sebenarnya cantik tuh Siska, body juga jadi fan” Kata gw ke irfan sambil menyeruput teh

“Iya vin, cuma dadanya ngak mendukung” Kata Irfan

“Emang loe udah pernah lihat dia telanjang?” Tanya gw

“Belum” Kata Irfan

“Terus kok loe tahu kalau kecil, Cuma nebak ?” Tanya gw

“Dari BH ditasnya” Jawab Irfan

“Halaaaah, sama kayak bohong tai” Kata gw

Dan berlanjutnya obrolan mesum sampai malam datang, ya lebih baik obrolan mesum dari pada obrol tentang hantu. Gw dan irfan pergi menuju kamar, disana kita melanjutkan obrolan lagi, ditengah oborlan gw mulai ngerasa ngantuk, mungkin karena keasikan berenang dan jalan-jalan, melihat gw menguap terus, Irfan ngajak gw bikin kopi & mie, diperjalanan ke dapur, Irfan berhenti dikamar Eni dan berdiri didepan pintunya, dikamar Eni udah ada siska & giska

“Dek kamu sih sebenarnya tidur dimana ?” Kata gw ke Giska

“Aku fleksibel kak, kadang kamar sini, kalau ngak ya kamar bareng Selvi” Jawab Giska

“Oh ya pantes, kamu kok sekarang disini dek ?” Tanya gw ke Siska

“Nyari suasana baru kak” Kata Siska tersenyum ke gw

“Oh gitu, Ayo fan, jadi bikin kopi sama mie ngak ?” Ajak gw ke Irfan

“Eh biar saya aja yang bikinin kak” Kata Siska sambil bangun dari tidurnya

“Beneran nih dek?, kamu ngak ngantuk?” Tanya gw ke Siska

“Ngak kok, sini kopinya sama mienya, tak rebusin air panas dulu” Kata Siska

“Besok pulang KKN langsung kakak lamar ya dek” Goda Irfan lagi ke Siska

“Ditunggu lho kok” Kata Siska senyum ke irfan

Disaat Siska lagi masak mie, gw pergi nawari setiap kamar untuk makan mie, tapi pada nolak semua, namanya cewek, mungkin berusaha body mereka tetap bagus, dan akhirnya gw temenin siska di dapur, Siska duduk dikursi kayu kecil pendek, kalau dijawa namanya dingklik. Gw duduk disamping Siska dengan duduk di kursi pendek juga.

“Gimana dek menurutmu KKN disini ?” Tanya gw

“Ya dicoba betah-betahin aja kak, meski suasananya kayak gini” Kata Siska

“Kamu hebat masak juga ya” Kata gw nyari perhatian

“Ah biasa aja kak, udah biasa dari kecil, maklum dari desa, cewek harus bisa masak” Kata Siska

“Kalau boleh tahu bapak kerja dimana emang?, kok ngomong desa?” Tanya gw

“Cuma petani kok mas, makanya harus cepat lulus nih, kasihan ortu bayar SPP mahal” Jawab Siska

“kenapa malah minta KKN jauh gini, iuran aja mahal?” Tanya gw

“Ya sekali-sekali pingin nyari pengalaman kak, jarang-jarang bisa keluar pulau” Jawab Siska sambil mengaduk-aduk mie

“Lagian dari hasil tabungan sendiri kok kak saya iurannya”

“Dikos saya masak sendiri lho kak, jadi bisa hemat deh” Lanjut Siska sambil tersenyum ke gw

Obrolan pun berlanjut tentang Siska, gw agak salut sama dia, karena perjuangan banget dia kuliah, tapi yang gw kasihan lagi-lagi tentang tempat KKN ini, pingin nyari petualangan, tapi salah tempat. Tak lama mie dan kopi pun jadi. Gw yang membawa makanan tersebut keruang tengah, dimana Irfan lagi menunggu, Siska pun pamit untuk istirahat. Gw pun makan mie bareng irfan, setelah selesai makan dan merokok, gw yang naruh mangkok ke dapur, Irfan milih tiduran dikamar sambil baca-baca proposal proker. Setelah menaruh mangkok didapur, terdengar suara Selvi lagi ketawa-ketawa dikamarnya, gw pun samperin mereka. Dan selvi nyuruh gw duduk dikasurnya, dan akhirnya kita ngobrol disitu, sebenarnya ada vina disitu, tapi gw hanya ngobrol ke Selvi, dan Vina juga hanya ngobrol ke Selvi, setelah beberapa obrolan, gw milih tiduran dikasur, kasurnya ada 3, karena Giska tidurnya fleksibel. Tak lama Selvi dan Vina juga tiduran. Vina mengeluarkan HP yang belum mati sama sekali dan bermain game, Selvi nonton ke layar HP vina.

“Lho, kok tuh HP belum mati ?, yang lain sudah” Kata gw

Vina hanya mengangkat power bank buat ditunjukin ke gw dan tanpa melihat gw

“Pakai power bank dia kak” Kata Selvi seperti orang yang menerjemahkan

Setelah omongan tersebut, gw diam sambil tiduran dikasur Selvi, setelah agak lama, Selvi & Vina pun bersiap untuk tidur. Untuk membuka topik, gw singgung masalah anton yang belum datang, dan jawaban masih sama seperti Irfan, mereka nanti datang bersama bahan bangunan untuk proker pembuatan kamar mandi. dan akhirnya gw juga mancing-mancing

“Berat ya dek, kalau cewek sama cowok 1 rumah gini” Kata gw tanpa melihat Selvi

Gw posisikan 2 lengan menopang kepala gw sambil tiduran

“Iya ya kak, apalagi kak Alvin sama kak Irfan sampai berusaha ngintip ya kak” Kata Selvi tersenyum nahan tawa

Gw pun melihat ke arah Vina yang juga lagi nahan ketawa

“Maksudnya apa nih dek?” Tanya gw pura-pura ngak tahu

“Itu lho kak lubang didapur yang kearah kamar mandi” Kata Selvi tetap tersenyum

“Eni yang cerita kak, dia dengar obrolan kalian, kalau mau ngintip mandi”

“Tiap pagi kita buka pintu kamar kakak buat ngecek kalian lho kak” Lanjut Selvi dengan senyum melebar

Gw lihat Vina juga udah hampir ketawa, gw saat itu hanya diam, karena lagi mikir buat nepis omongan mereka

“Tenang aja kak, kita bukan type orang yang langsung marah-marah” Lanjut Selvi

“coba orang lain mungkin kakak udah digampar” Lanjut Selvi lagi

Gw hanya terdiam, badan rasanya beku, ada perasaan sungkan dan perasaan malu saat itu

“Tenang aja kali kak, kita ngak marah” Kata Selvi sambil nyubit pipi gw

“Inget lho, jangan ada perasaan sungkan, kita ni 1 kelompok KKN, jadi harus kompak”

“Dan jangan diulangi lagi lho kak ngintip-ngintip kayak gitu” Kata Selvi senyum dan masih mencubit pipi gw

Karena salting, gw berusaha membelokkan obrolan ke topic lain, dan berhasil gw alihkan ke topic KKN, sekalian gw bahas dana untuk proker penyuluhan gw, dan Selvi setuju, setelah agak lama ngobrol, dengan perasaan ngak enak, gw pamit untuk balik kekamar karena udah malam, disaat gw mau berdiri dari posisi tidur gw…

“Kak Alvin mesum~” Kata Vina ke gw

“Eh diem loe!!, ngintip aja belum!!” Kata gw melempar bantal yang ada disitu ke arah Vina

Pecah ketawa mereka dikamar, dan akhirnya gw tinggalin mereka. Saat gw mau kekamar gw lihat Irfan diteras sedang berdiri seperti memandang sesuatu..

“Lihat hantu lagi loe?” Kata gw dari dalam rumah

Irfan memberi isyarat gw diam dengan menaruh jari dibibirnya, dan setelah itu menyuruh gw mendekat.

“Lagi ngapain loe?” Tanya gw berbisik

“Gw tadi lihat ada orang kayak naruh sesuatu dibatu itu Vin” Kata Irfan sambil menunjuk batu

Gw melihat batu yang ditunjuk Irfan, ternyata jarak dari rumah ini ngak jauh, mungkin sekitar 30-50 meter.

“Terus kenapa Fan ?” Tanya gw

“Menurut loe, kalau kita lihat kesana gimana ?,

“Ngapain ?” Tanya gw

“Ya lihat aja vin, Cuma lihat aja, ngak ngapa-ngapain” Jawab Irfan

“Kalau Cuma lihat sih ngak papa, yang penting ngak berulah lho fan” Kata gw

“Biasanya loe tuh yang sering berulah” Lanjut gw

“Kagak Vin, ayo dah bareng, lagian ngak jauh dari sini” Ajak Irfan

Gw pun ikutin Irfan kearah batu yang dia maksud, sampai disana gw bener-bener kaget, ada sesajen ditaruh dibatu tersebut, yang jaraknya ngak jauh dari rumah yang kita tempati

“Fan, ini kenapa ada sesajen?” Kata gw dengan merinding

“Ngak tahu juga gw vin, kata pak kades kan cuma 2, disendang ama “rumah hantu” Kata Irfan

“Nah terus sekarang gimana dah ?” Tanya gw

“Yang penting kita ngak ganggu vin” Jawab Irfan

“Bener fan bener Fan” Kata gw sambil melihat sekeliling

Saat gw mencoba melihat sekeliling, ada pakaian merah dibalik pohon, gw ngerasa kalau ini adalah penunggu yang pernah lewat didepan kamar gw dengan cepat, tak lama pakaian merah tersebut hilang dan pindah ke balik pohon satunya yang berada disebelahnya, gw ngak tahu sosok macam apa ini, karena hanya pakaian merah yang gw lihat pindah-pindah. Gw mencoba natap Irfan, dan ternyata Irfan juga melihat kejadian itu

“Vin, mundur vin, kita jangan ganggu disini” Kata Irfan

“Iya fan” Kata gw sambil pergi meninggalkan lokasi tersebut

Setelah sampai rumah, gw mencoba melihat lagi sosok pakaian merah tersebut, tapi ngak ada. Hati gw sedikit tenang karena ngak ganggu kita. Irfan ngajak gw tidur, daripada mikirin hal-hal mistis lagi, gw dan irfan mencoba ngobrol, ngak lupa gw cerita kalau ternyata kita ketahuan ngintip, dan posisi lubang dapur sudah diketahui, tak lupa juga gw cerita bahwa yang menceritakan adalah Eni.

“Loe tenang aja deh vin” Kata Irfan senyum ke gw

Setelah beberapa obrolan, kita berdua tidur tanpa ada gangguan sama sekali, beda dengan besoknya, dimana pakaian merah menunjukan sosok sebenarnya.

 

List :

KKN Kuliah Kerja Nyata Berhantu di Desa Terpencil (Prologue Pertemuan)

KKN Kuliah Kerja Nyata Berhantu di Desa Terpencil (Hari 1)

KKN Kuliah Kerja Nyata Berhantu di Desa Terpencil (Hari 2)

KKN Kuliah Kerja Nyata Berhantu di Desa Terpencil (Hari 3)

KKN Kuliah Kerja Nyata Berhantu di Desa Terpencil (Hari 4)

KKN Kuliah Kerja Nyata Berhantu di Desa Terpencil (Hari 5 part 1 part 2)

KKN Kuliah Kerja Nyata Berhantu di Desa Terpencil (Hari 6)

KKN Kuliah Kerja Nyata Berhantu di Desa Terpencil (Hari 7)

KKN Kuliah Kerja Nyata Berhantu di Desa Terpencil (Hari 8)

KKN Kuliah Kerja Nyata Berhantu di Desa Terpencil (Hari 9)

KKN Kuliah Kerja Nyata Berhantu di Desa Terpencil (Hari 10)

KKN Kuliah Kerja Nyata Berhantu di Desa Terpencil (Hari 11)

KKN Kuliah Kerja Nyata Berhantu di Desa Terpencil (Hari 12 part 1 part 2)

KKN Kuliah Kerja Nyata Berhantu di Desa Terpencil (Hari 13 part 1 part 2)

KKN Kuliah Kerja Nyata Berhantu di Desa Terpencil (Hari 14)

KKN Kuliah Kerja Nyata Berhantu di Desa Terpencil (Hari 15)

Rating : ★★★★★★  (vote)
Add to Bookmark
View : 2941 kali
Cerita Terkait :